-=ESTO=-
(Eerste Salatigasche Transport Orderneming)
Sang Pejuang Tua Yang Mulai Dilupakan
Jum'at,13 Maret 2015
Hello Guys! Selamat Malam..Kali ini gw akan membahas tentang bus ESTO.Bus ESTO adalah bus legendaris di kota kelahiran gw yaitu Salatiga.Siapa sangka,bus ESTO telah melayani masyarakat Salatiga dan sekitarnya lebih dari 80 tahun! Tidak banyak perusahaan otobus yang bisa bertahan sangat lama seperti ESTO.ESTO pernah mengalami masa kejayaannya dan sampai merasakan perusahaan ESTO diambang kebangkrutan.Krisis yang berkali-kali menghajar,seperti resesi global tahun 1930-an,hingga krisis moneter pada tahun 1997 tidak dapat menumbangkan perusahaan otobus satu ini.
Kwa Tjwan Ing
ESTO berawal dari perusahaan perseorangan milik Kwa Tjwan Ing.Sekitar tahun 1920-an dia membeli beberapa mobil kecil di Semarang untuk dioperasikan di Soloscheweg.
Saat itu Kwa Tjwan Ing juga memiliki beberapa armada truk juga.Saat itu Salatiga menjadi pemasok bahan pokok ke residen Semarang.Hasil bumi seperti sayur mayur harus diantarkan dengan cepat ke Semarang.Peluang bisnis itu dimanfaatkan dengan baik oleh Kwa T.I dengan menurunkan armada trucknya.Menurut kabar..Kwa T.I menurunkan 2 armada truck untuk mengangkut hasil bumi.Dan inilah cikal bakal kendaraan exspedisi di Jawa Tengah
Sejarah Lahirnya ESTO (Si Kodok Ijo)
ESTO dengan armada bus hijau adalah bus pertama yang dimiliki kota Salatiga sehingga menjuluki diri (Perusahaan Angkutan Pertama Salatiga)/(Eerste Salatigasche Transport Orderneming) yang ber-operasi sejak 1921.Selanjutnya sekitar tahun 1923 Sang Pendiri,Kwa Tjwan Ing,mengembangkan usaha dengan membeli beberapa bus kecil.Bus itu hanya melayani jalur Salatiga-Tuntang & Salatiga-Bringin.Saat itu telepon baru saja masuk ke Salatiga.Armada Kwa T.I (Belum berubah jadi ESTO) memiliki no telepon 42 yang tertera jelas di armadanya.
.jpg)
Di awal usahanya armada mili Kwa Tjwan Ing memakai ban mati dengan daya terbatas.Maka tidak mengherankan jika melewati tanjakan terjal,armada itu harus berjalan mundur,jika tidak maka bus itu tidak kuat naik.Pada tahun 1930,ESTO bergani kepemilikan.Dari Kwa Tjwan Ing berganti ke anaknya yang bernama Kwa Hong Po yang nama Indonesia-nya Winata Budi Dharma.Pada masa itu ESTO berkembang melayani rute Sragen,Purworejo,Kutoarjo,Kendal,Kudus,dan Pati.
Masa Sulit ESTO
Tahun 1930-an dunia dilanda krisis ekonomi besar,banyak usaha yang terancam gulung tikar,tak terkecuali ESTO.Perusahaan ini mulai kesulitan keuangan.Saat itu perusahaan dipegang oleh Kwa Hong Po.Kebangkrutan tersebut membuat sebagian armadanya diambil alih oleh BPM Shell karena ESTO memiliki hutang solar yang banyak.Sebagian lagi diambil oleh perusahaan bus NV ADAM.Karena armadanya tinggal sedikit,konsekuensinya adalah hanya melayani rute Bringin,Suruh,Ambarawa dan Tuntang saja.Pada tahun 1938 ESTO ganti kepemilikan lagi dari Kwa Hong Po (Winata Budi Dharma) ke saudaranya yaitu Kwa Hong Biauw.
Dibawah kendali Kwa Hong Biauw,ESTO sedikit demi sedikit merangkak naik lagi.Badai Hutang yang mulai mereda membuat kondisi keuangan ESTO membaik hingga sebelum tahun 1940-an.Menjelang Jepang masuk ke Indonesia,sebagian armada ESTO diambil alih Belanda untuk menghadapi Jepang di beberapa front pertempuran.Sebagai kompensasinya,ESTO diberi "Surat Sakti" oleh Belanda,yang nantinya perusahaan ESTO dapat membeli armada yang baru dengan harga murah.
Sejarah berlalu....
Dari tahun 60-90an ESTO merajai jalur Suruh,Salatiga,hingga Ambarawa.Pada tahun itu masih sedikit armada bus pesaing.Jalur Salatiga-DungJati pun pernah dikuasainya.Setelah masa sulit pasca kemerdekaan,perusahaan ini bisa bertahan dan kembali mengukir kejayaan sejak tahun 1970 hingga tahun 1990.
"Waktu krisis moneter,perusahaan masih bagus karena setoran mencukupi,Kami pernah dijadikan contoh karena perusahaan memerhatikan karyawan.Awak bus selain mendapat komisi harian,kami juga mendapat penghasilan tetap.Jamsostek juga dapat sampai progam itu dihapus"Kenang Slamet,salah satu crew ESTO.
Awal tahun 90-an,Ditengah gencarnya serangan armada baru seperdi Mercedes Benz oh 1113 yang terbilang mewah pada jamannya.Bus tua milik ESTO masih melaju kencang menempel para pesaingnya itu.Warna hijau tua dengan lambang ESTO yang melingkar dan bergoyang anggun menempel armada kotak mewah didepannya.
Gw juga pernah ngalamin naik ESTO yang bentuk moncongnya loncong kayak kereta api Jepang,waktu gw masih TK kalau gk SD kelas 1-3.Bis ESTO yang lonjong itu sudah dalam kondisi yang memprihatinkan,lantainya karatan semua,asapnya hitam gara-gara gk pernah ganti oli,yang parahnya ada tikus didalamnya bro!tapi sesudah itu bis itu sudah tidak pernah terlihat lagi entah karena apa..
kira-kira bentuk bis ESTO yang lonjong tuh kayak gini...
Pada tahun 2001,ESTO masih memiliki beberapa armada bus,tapi hanya melewati rute Salatiga-Ambarawa saja.Pemiliknya saat itu sudah tidak mau mengembangkan perusahaan ini,dan bila tidak ada yang berminat meneruskan usaha ini maka dinyatakan ditutup.Hidup Segan Mati Tak Mau itulah peribahasa yang pantas untuk ESTO.Gw orang Salatiga,sekarang hanya melihat 2 Bis ESTO saja yang beroperasi.Ini gw kasih foto2 ESTO yang gw cari di google image :3
.jpg)
.jpg)
DARI BERBAGAI MACAM SUMBER (KASKUS,www.salatiga.nl)
bis esto, bis adam, bis nogo, bis rejeki. nek murni bis ambarowo yo?
BalasHapuswoww.. artikel ini sangat menarik kak
BalasHapuskak, sy asli salatiga, tapi jujur ya belum pernah lihat bus esto secara langsung. kalau boleh tau, dimana tempat yg cocok dan pas untuk menemukan dan boleh naik bus esto
BalasHapusSaya asli salatiga. Pengen lihat foto nya bis murni orange jaman old jurusan ambarawa salatiga
BalasHapus